KumHAM

Orangtua Feni Ere Sampai Menangis, Polisi Ini Buktikan Keadilan Bukan Soal Uang – ASTACITA


ASTACITAPOST, MAKASSAR — Tidak ada kejahatan yang sempurna. Sejauh apa pun pelaku berusaha menyembunyikan jejak, keadilan selalu menemukan jalannya.

Bukti bisa hilang, jejak bisa tertutup, tetapi tidak dengan kebenaran. Ia akan terus berusaha menguak dirinya, sampai seseorang cukup gigih untuk menemukannya.

Dalam kasus Feni Ere, sosok itu adalah Panit Resmob Polda Sulsel, Ipda Abdillah Makmur, atau yang akrab disapa Abe.

Lebih dari setahun, keluarga Feni hidup dalam ketidakpastian. Gadis 27 tahun yang sebelumnya ditulis 28 itu dilaporkan hilang pada Januari 2024.

Tak ada tanda-tanda ke mana ia pergi. Tetapi bagi Abe dan timnya, ini bukan sekadar kasus orang hilang. Ada sesuatu yang janggal, sesuatu yang tidak beres.

“Perasaanku bilang, ini bukan sekadar orang hilang,” ujar Abe, Sabtu (22/3/2025).

Dan benar saja. Lebih dari setahun kemudian, di balik semak belukar di sebuah hutan dekat Toraja, seorang warga yang sedang mengejar ayam hutan menemukan tengkorak manusia.

Kerangka itu, setelah melalui proses identifikasi, terungkap sebagai Feni Ere.

Saat akhirnya polisi berhasil mengungkap pelaku, keluarga Feni tak mampu membendung air mata.

“Bagaimana di’, saya tidak bisa berkata-kata, cuma saya bilang terima kasih terutama ke Pak Abe dan timnya karena sudah menangkap pelaku,” ucap Fita, adik Feni Ere, dengan suara bergetar, Sabtu malam.

Dilihat pada video yang beredar, orang tua Feni menangis, memeluk erat Abe, seakan ingin menuangkan segala rasa yang mereka pendam selama ini.

“Orangtua menangis dan memeluk Pak Abe, karena orang tua merasa terkesan. Sudah lama menunggu, akhirnya terungkap siapa pelakunya,” tambah Fita.



Source link
Lanjutkan Membaca

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button