Politik

Elite Demokrat: Keadilan Mati di Tangan Hakim – ASTACITA


ASTACITAPOST, JAKARTA — Elite Partai Demokrat Benny K. Harman melontarkan kritik pedas dan penuh keprihatinan atas ditetapkannya Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta, sebagai tersangka kasus dugaan suap.

Benny mempertanyakan arah dan nilai moral bangsa ini, terutama dalam konteks institusi pengadilan yang seharusnya menjadi tempat suci penegakan keadilan.

“Apa yang salah dengan republik ini,” ujar Benny di X @BennyHarmanID (16/4/2025).

Ia menyayangkan bahwa praktik korupsi justru terjadi di ruang pengadilan tempat yang mestinya sunyi, suci, dan menjadi wadah para hakim serta pembantu-pembantunya dalam mencari dan menemukan kebenaran.

Dengan bahasa yang menyentuh dan retoris, Benny bertanya kepada para hakim yang disebutnya sebagai wakil-wakil Tuhan di dunia.

“Perkenankan aku bertanya, ada apa gerangan sehingga yang mulia tidak lagi menjadikan ruang pengadilan tempat untuk menyembah Tuhan?,” cetusnya.

Ia juga mempertanyakan apakah keadilan dan kebenaran kini semakin jauh dari jangkauan rakyat.

Bahkan, Benny menyinggung perubahan nilai dalam sistem peradilan yang menurutnya kini condong pada penyembahan terhadap “Mamon” simbol kekayaan dan materialisme.

“Ooh Tuhan, Ooh Domine, Quo Vadis negeriku?” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta (MAN), resmi ditahan bersama tiga orang lainnya terkait dugaan suap dan gratifikasi dalam penanganan perkara korupsi ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan produk turunannya.



Source link
Lanjutkan Membaca

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button